“ Bintang Sirius “
Anda kenal dengan bintang
Sirius? Itu lho, bintang malam yang paaaaaling terang menjelang matahari masih
berada di atas ufuk horison bumi. Hampir semua tempat di bumi dapat melihat bintang ini, kecuali
bagi yang tinggal di wilayah bumi di atas 73,284 derajat Lintang Utara. Ia
berada di rasi Bintang Canis Mayor, dengan sistem bintang kembar. Yang satu
bernama bintang Sirius A dan yang lain bintang Sirius B, dimana keduanya saling
mengitari satu dengan lainnya, Subhanallah… . Sistem bintang ini merupakan
sistem bintang terdekat dengan bumi yang hanya berjarak lebih kurang 8,6 tahun
cahaya dan memiliki garis edar penuh dari kedua bintang tersebut membutuhkan
waktu 49,9 tahun membentuk lintasan maya berupa busur panah.
Perlu diketahui nama bintang Sirius ini memiliki banyak nama di
dalam berbagai bahasa, antara lain : Seirios (Yunani, yang
berarti yang menyala-nyala), Canicula (Latin, yang berarti anjing kecil), Mrgavyadha (Sansekerta,
artinya pemburu rusa), Langxing (China, uang berarti srigala), Kak Shisha (Persia, yang
berarti anjing), Tir (Persia, busur panah), Kalbu Samas (Asysyiria, anjing
matahari), Sihor (Mesir kuno, Bintang Sungai Nil), Hannahbeah (Punisia,
penggonggong), Asy syi’ra (Arab, dari kosa kata non Arab : sirius, serigala; atau helai
rambut; busur panah).
Penampakan
Sirius dapat dilihat hampir di semua
tempat di permukaan Bumi kecuali oleh orang-orang yang tinggal pada lintang di
atas 73,284° utara. Saat terbaik untuk dapat melihat bintang ini adalah sekitar
tanggal 1 Januari, dimana dia mencapai meridian pada tengah malam.
Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup rendah.
Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup rendah.
Etimologi
Nama bintang ini berasal dari bahasa
Yunani Σείριος (Seirios, yang berarti
"menyala-nyala" atau "amat panas"). Sebagai bintang paling
terang di rasi "Anjing Besar", seringkali disebut juga sebagai
"Bintang Anjing"atau Canis Mayor
Nama Latin untuk bintang ini adalah Canicula ("anjing kecil") dan dalam bahasa Arab: الشعرى, aš-šyi‘rādalam astronomi Islam, dimana nama alternatif Al Shira diturunkan. Dengan nama aš-šyi‘rā, bintang ini disebut dalam Al-Quran Surah An-Najm ayat 49, yang berbunyi :dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra.
Dalam bahasa Sanskerta, bintang ini dikenal sebagai Mrgavyadha ("pemburu rusa") atau Lubdhaka("pemburu"). Sebagai Mrgavyadha, Sirius melambangkan Siwa.
Dalam Bahasa Tionghoa bintang ini dikenal sebagai bintang serigala langit atau (satu bintang di rasi) Serigala di Langit. (Bahasa Tionghoa dan Jepang: 天狼; Bahasa Korea: 천랑; Romanisasi Tionghoa: Tiānláng; Romanisasi Jepang: Tenrō; Romanisasi Korea: Cheonlang) dalam Rumah Jǐng (井宿) (rasi Tionghoa yang merupakan bagian dari rasi Gemini modern), sementara nama dalam bahasa pasar Jepang untuk bintang ini adalah 青星 (Aoboshi, "bintang biru").
Nama Latin untuk bintang ini adalah Canicula ("anjing kecil") dan dalam bahasa Arab: الشعرى, aš-šyi‘rādalam astronomi Islam, dimana nama alternatif Al Shira diturunkan. Dengan nama aš-šyi‘rā, bintang ini disebut dalam Al-Quran Surah An-Najm ayat 49, yang berbunyi :dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra.
Dalam bahasa Sanskerta, bintang ini dikenal sebagai Mrgavyadha ("pemburu rusa") atau Lubdhaka("pemburu"). Sebagai Mrgavyadha, Sirius melambangkan Siwa.
Dalam Bahasa Tionghoa bintang ini dikenal sebagai bintang serigala langit atau (satu bintang di rasi) Serigala di Langit. (Bahasa Tionghoa dan Jepang: 天狼; Bahasa Korea: 천랑; Romanisasi Tionghoa: Tiānláng; Romanisasi Jepang: Tenrō; Romanisasi Korea: Cheonlang) dalam Rumah Jǐng (井宿) (rasi Tionghoa yang merupakan bagian dari rasi Gemini modern), sementara nama dalam bahasa pasar Jepang untuk bintang ini adalah 青星 (Aoboshi, "bintang biru").
Sejarah Pengamatan
Berdasarkan perubahan gerak dirinya,
pada 1844 Friedrich Wilhelm Bessel menarik kesimpulan bahwa Sirius kemungkinan
memiliki pasangan. Hampir dua dekade kemudian, pada 1862, Alvan Graham Clark
menemukan pasangan redup tersebut yang kemudian dinamai Sirius B,
yang dikenal dengan panggilan sayang “Sang Anak Anjing”. Komponen yang terlihat
saat ini kadang-kadang disebut sebagai Sirius A.
Astronom-astronom di Observatorium Gunung Wilson menemukan pada 1915 bahwa Sirius B adalah sebuah katai putih. Diameter Sirius A pertama kali diukur oleh Robert Hanbury Brown dan Richard Q. Twiss pada 1959 di Jodrell Bank menggunakan interferometer intensitas mereka.Pada 2005, menggunakan Hubble Space Telescope, astronom menemukan bahwa diameter Sirius B hampir sama dengan diameter Bumi, yaitu sekitar 12.000 kilometer, dengan massa 98% Matahari.
Astronom-astronom di Observatorium Gunung Wilson menemukan pada 1915 bahwa Sirius B adalah sebuah katai putih. Diameter Sirius A pertama kali diukur oleh Robert Hanbury Brown dan Richard Q. Twiss pada 1959 di Jodrell Bank menggunakan interferometer intensitas mereka.Pada 2005, menggunakan Hubble Space Telescope, astronom menemukan bahwa diameter Sirius B hampir sama dengan diameter Bumi, yaitu sekitar 12.000 kilometer, dengan massa 98% Matahari.
Sistem
Sirius adalah salah satu sistem
bintang terdekat dengan Bumi pada jarak 2,6 parsec atau 8,6 tahun cahaya.
Tetangga terdekatnya adalah sistem bintang Procyon, pada jarak 1,61 parsec atau
5,24 tahun cahaya.
Sirius A adalah sebuah bintang deret utama dengan kelas spektrum A0 atau A1 dan memiliki massa sekitar 2,1 Matahari.Pasangannya, Sirius B, adalah bintang yang sudah berevolusi dari deret utama menjadi katai putih. Kedua bintang ini mengorbit satu sama lain pada jarak sekitar 20 AU (hampir sama dengan jarak Matahari dan Uranus) dengan periode orbit mendekati 50 tahun. Orbit tersebut dapat membuat Sirius B kadang berada di depan Sirius A sehingga luminositas total keduanya menurun sebentar. Karena alasan ini, sistem Sirius diperhitungkan sebagai bintang ganda gerhana
.
Katai putih tipikal memiliki massa 0.5–0.6 massa matahari. Dengan massa hampir sama dengan Matahari, Sirus B adalah salah satu katai putih termasif yang diketahui. Massa tersebut terkandung hanya dalam volume yang sebanding dengan Bumi. Katai putih hanya terbentuk setelah bintang melewati tahap deret utama dan raksasa merah. Dua tahap tersebut telah dilalui Sirius B kurang dari setengah usianya sekarang, sekitar 120 juta tahun yang lalu. Bintang awalnya diperkirakan memiliki massa 5 massa matahari dengan kelas spektrum B7V ketika berada di deret utama.
Ketika berada pada tahap raksasa merah, Sirius B boleh jadi memperkaya metalisitas Sirius A. Inilah yang menjadi sebab kelimpahan logam Sirius A lebih tinggi dari harga normal (metalisitas dikatakan normal jika sama dengan harga yang dimiliki Matahari).Sirius A diperkirakan akan kehabisan bahan bakar hidrogen di intinya dalam satu miliar tahun lagi. Setelah itu ia akan menempuh tahap raksasa merah sebelum akhirnya akan menjadi katai putih juga.
Sirius A adalah sebuah bintang deret utama dengan kelas spektrum A0 atau A1 dan memiliki massa sekitar 2,1 Matahari.Pasangannya, Sirius B, adalah bintang yang sudah berevolusi dari deret utama menjadi katai putih. Kedua bintang ini mengorbit satu sama lain pada jarak sekitar 20 AU (hampir sama dengan jarak Matahari dan Uranus) dengan periode orbit mendekati 50 tahun. Orbit tersebut dapat membuat Sirius B kadang berada di depan Sirius A sehingga luminositas total keduanya menurun sebentar. Karena alasan ini, sistem Sirius diperhitungkan sebagai bintang ganda gerhana
.
Katai putih tipikal memiliki massa 0.5–0.6 massa matahari. Dengan massa hampir sama dengan Matahari, Sirus B adalah salah satu katai putih termasif yang diketahui. Massa tersebut terkandung hanya dalam volume yang sebanding dengan Bumi. Katai putih hanya terbentuk setelah bintang melewati tahap deret utama dan raksasa merah. Dua tahap tersebut telah dilalui Sirius B kurang dari setengah usianya sekarang, sekitar 120 juta tahun yang lalu. Bintang awalnya diperkirakan memiliki massa 5 massa matahari dengan kelas spektrum B7V ketika berada di deret utama.
Ketika berada pada tahap raksasa merah, Sirius B boleh jadi memperkaya metalisitas Sirius A. Inilah yang menjadi sebab kelimpahan logam Sirius A lebih tinggi dari harga normal (metalisitas dikatakan normal jika sama dengan harga yang dimiliki Matahari).Sirius A diperkirakan akan kehabisan bahan bakar hidrogen di intinya dalam satu miliar tahun lagi. Setelah itu ia akan menempuh tahap raksasa merah sebelum akhirnya akan menjadi katai putih juga.
No comments:
Post a Comment